Ia membuka
perlahan kedua matanya. Ia mulai melihat kembali dunia nya. Ia lihat sebuah
langit-langit berwarna putih terang. Ia gerakkan sedikit jari jemarinya. Ia sadari
sebuah benda menusukpergelangan tangannya. Ia lirik benda itu sekilas tanpa
menggerakkan arah kepalanya, Infus.
Ia memutar bola
matanya ke segala arah. Ia sadari seseorang sedang memangku tangan diatas bed
cover yang ditidurinya. Ia seperti sangat mengenal sosok itu. Ia kembali
memutar bola matanya. Ia dapati tetesan air infuse yang tergantung diatasnya. Ia
menyadarinya, Ia sedang berada dirumah sakit.
Ia mulai
mengingat apa yang telah terjadi selama ini. Kalau Ia tidak salah mengingat,
kecelakaan baru saja menimpanya. Lalu, apa yang terjadi barusan? Ia menghela
nafas ringan.
Seketika Ia
merasa telapak tangannya disentuh lembut, “Mei, kau… sudah bangun?” lirihnya.
Ia menatap sayu
sosok yang berinteraksi dengannya. Pandangannya masih terasa buram. Namun Ia
mengenal jelas sosok itu, “Daffa…. Apa yang terjadi?”
Sosok itu
terkejut. Seketika air mata jatuh dari bola matanya. Ia mulai menangis dan
memeluk Mei. Ia menangis diatas dahi Mei sambil memeluknya, “Syukurlah Mei… kau
sudah sadar. Terimakasih …” isaknya.
Perasaan ini…. Dahiku kembali basah…. Aku merasakan
ini sebelumnya…
“Aku menunggumu
Mei… kami semua disini menunggumu….” Ia semakin terisak dan memperat pelukannya
dikepala Mei.
Mei terdiam
menikmatinya. Ia masih terheran. Apa yang terjadi sebenarnya. Dirinya tidaklah
amnesia. Namun, apalah kejadian yang Ia rasakan barusan?
Sosok itu melepas
pelukannya dari Mei. Ia menyeka air matanya. “Mimpi indahkah? Sudah sebulan kau
tertidur…”
Mei bisa saja
kaget mendengarnya. Namun, Ia tak bisa memperagakan terkejutnya dirinya karna
tubuhnya yang masih lemas. Ia hanya tersenyum dan menjawab pelan, “entahlah…”
Tiba-tiba suara pintu dibuka. Seorang lelaki berjas putih
masuk kedalam ruangan diikuti dua wanita lainnya. Dokter itu member saran pada
dua wanita tersebut dan pergi keluar kamar pasien ini.
“Mei! Syukurlah kau
sudah sadar!” wanita berkacamata itu menghampiri Mei dengan raut wajah sangat
cemas. Daffa mulai menyingkir dari tempat Mei. Memberikan ruang untuk dua orang
teman Mei yang ikut cemas juga.
“Syukurlah….. kau
tahu Mei, “ seorang wanita satu lagi yang berwajah keturunan Cina angkat
bicara, “Kau sudah koma selama satu bulan.”
Suasana haru terjadi di ruangan itu. Daffa, tungangan Mei
hanya bisa tersenyum melihat hal itu.
Aku tidak
tahu apa yang terjadi. Benar katamu Daffa, aku sedang bermimpi…
“Bisa tinggalkan
kami berdua? Sebentar saja.” Pinta Daffa yang sudah bosan menunggu peristiwa
haru diantara mereka.
Mereka berdua,
Anggi dan Veren mengangguk dan keluar dari ruangan. Daffa mulai duduk dikursi
dan menghadap pada Mei.
“Kamu tidak mengingo sama sekali.” Ujar nya.
Mei hanya tersenyum. Ia masih sangat lemas untuk berbicara.
“Kau tahu tanggal berapa sekarang? Upacara pernikahan kita telah lewat. Namun, saat ini, sudikah
kamu jika aku melamarmu saat ini?”
Wajah Mei mulai merona merah saat itu juga. Ia tatapi Daffa
yang memasang cincin di jari manisnya.
Mei mulai
semangat untuk menggerakkan mulutnya. Ia ingin menanyakan satu hal untuk
memastikan sesuatu. “Dimana Rizky? Fani? Nabila? Ivan Dan Tave?”
Daffa mengerutkan
dahinya, “Siapa mereka?”
“Rizky adalah
teman sekosanmu. Ivan adalah juniormu. Dan Tave adalah keponakanmu. Dimana mereka?”
Daffa bergumam
dan memejamkan wajahnya. “Mereka adalah mimpimu. Orang-orang yang menghiasi
mimpimu. Jadi, indahkah mimpi itu?”
Apakah selama ini aku bermimpi? Semua yang
telah terjadi, mimpi kah semua itu?
“Asal kau sudah
bangun dari mimpimu, semua sudah cukup. Jika indah, ceritakanlah padaku, dan
jika buruk, lupakanlah.” Ujar Daffa memeluk Mei yang masih terbaring diatas
bantalnya.
Mei mengangkat
tangan kirinya dan melingkarkannya dileher Daffa, merangkulnya, “Kurasa… mimpi
buruk.” Gumamnya. “Tapi juga indah.”
-THE
END-
Ternyata mimpi... asdfghjkl-__- *tabokin tave*
ReplyDeletejadi ivan bukan adekku?
ReplyDeletetrus mayutata kemana? ( ._.)( '-')
AAA... dasar tukang mimpi woi =_= *tabok mei*
Jadi ane cuma numpang lewat di mimpinya Mei? (--,) #lah
ReplyDeletesemuanya emang munculnya dalam mimpi. Ini kan untuk mendukung(?) pair meixdaffa. Haha ( -_-)/
DeleteAnggi itu siapa?
DeleteNah,bagus bgt tan. Terharu gua bacanya.
ReplyDelete